Minggu, 15 November 2009

Cara Belajar Membaca yang Efektif

oleh Dr. Suyatno
Kita harus percaya bahwa anak-anak memiliki kemampuan belajar yang tidak tertandingi, karena banyak bukti sudah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari mereka bisa menghafal iklan, nyeletuk ketika kita berbicara dengan orang lain, dan menyerap kata-kata yang kita ucapkan.

Dalam bukunya 'How to Teach Your Baby to Read', Glen Doman mengatakan bahwa pada dasarnya kemampuan anak khususnya balita sangat luar biasa. Bahkan, kata Doman, otak anak yang separuhnya sudah dilakukan pembedahan Hemispherectomy (membuang separuh fisik otaknya) bisa punya kemampuan sama dengan anak yang otaknya utuh dan normal.

Sebetulnya, dalam metode Doman, mengajar membaca pada anak balita itu mudah dan sederhana. Hanya saja, saking mudah dan sederhana itulah kita justeru seringkali mengabaikan, menunda, serta menyepelekannya, sehingga akhirnya waktu terlewat dan semua sudah terlambat.

Mudah dan sederhana, namun bukan berarti bisa "seenaknya". Ada hal-hal perlu dilakukan dan penting dilakoni, yang tentu agar tujuan mengajari membaca pada anak-anak tercapai dengan hasil memuaskan.

Apa yang Boleh?
- Jangan membuat anak menjadi bosan dengan maju terlalu cepat, maju terlalu lambat, serta terlalu sering memberi tes
- Jangan memaksa anak, apapun bentuknya
- Jangan tegang, sehingga Anda lebih baik menunda jika suasana tidak mendukung, baik pada Anda maupun si anak
- Jangan dulu mengajarinya abjad, namun ajari ia kata-kata

Yang Harus?
- Bergembiralah dan buat suasana hati anak senang dan nyaman menerima "pelajaran" dari Anda
- Selalu ciptakan cara baru. Ingat, bagaimanapun jeleknya cara Anda mengajar, hampir bisa dipastikan bahwa ia akan belajar lebih banyak daripada tidak diajarkan sama sekali.

Metode Glen Doman (Tahap I)
Sebaiknya tunda dulu mengajarkan anak Anda tentang huruf, karena unsur terkecil dari sebuah bahasa adalah kata, bukan huruf.

Bentuk kata adalah kongkrit, sedangkan huruf adalah abstrak. Sementara, mengajar anak akan lebih mudah pada hal-hal yang kongkrit, bukan hal-hal abstrak yang membuatnya berpikir terlalu dalam atas apapun yang Anda ajarkan.

Salah satu cara mudah dan sederhana mengajarkan anak membaca melalui pengenalan kata adalah dengan menggunakan Metode Glen Doman. Simak langkahnya berikut ini;

1. Buat 15 kata dibagi dalam 3 set kategori berbentuk kartu dari karton dan spidol. Masing-masing terdiri Set Kategori A, Set Kategori B dan Set Kategori C yang berbeda
2. Contoh, gunakan tema nama-nama dalam anggota keluarga di Set A (ayah, ibu, tante, kakek, nenek), nama buah di Set B (apel, pisang, jambu, jeruk, durian), dan nama hewan di Set C (ayam, itik, angsa, ikan, kuda)
3. Ambil satu kartu yang paling depan/tumpukan karton pertama di Set A, sebutkan (bacakan) dan ajak anak menirukannya.
-ingat, tak perlu jelaskan artinya tentang apa yang dibaca oleh si anak
-tak lebih dari satu detik, ambil kartu dari belakang dan lakukan seperti yang pertama
-perhatikan wajah anak ketika menyebutkan kata, amati kata yang disukainya dan yang tidak
-jangan minta anak mengulang kata-kata yang kita bacakan tadi
-setelah membaca lima kata, stop pelajaran ini. Peluk anak Anda dan puji dia dengan menunjukkan Anda bangga atas apa yang dilakukannya

4. Di hari pertama pelajaran, lakukan untuk Set A sebanyak tiga kali (3x)

5. Hari kedua lakukan Set A = 3x, Set B = 3x

6. Hari ketiga Set A = 3x, Set B = 3x, dan Set C = 3x

7. Hari keempat sampai dengan keenam sama seperti hari ketiga
-setiap kata dibaca maksimal antara 15 - 25 kali. Setelah sebanyak itu, kata harus diganti. Caranya, setelah hari keenam ambil 1 kata dari setiap Set dan gantilah dengan sebuah kata baru
-setiap satu Set yang Anda bacakan selesai lansung diacak, hal ini supaya anak tidak bisa menebak urutan kata
-jangan pernah mengulang kata yang sudah Anda bacakan, sehingga tidak salah Anda menandai tiap kata yang sudah Anda bacakan dengan pensil. Tanda ini juga bisa dijadikan patokan sudah berapa kali kata ini kita bacakan

Mengajar Membaca dengan Bermain

oleh : dr. suyatno
Mengenalkan membaca pada anak-anak tidak selamanya dengan metode yang serius dan monoton. Tanpa disadari, dengan bermain anak-anak bisa sekaligus dikenalkan untuk membaca buku dengan santai.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh Kiswanti, pendiri Taman Bacaan Masyarakat WARABAL (Warung Baca Lebak Wangi) Parung, Bogor. Berkat kegigihannya membangun taman bacaan tersebut, Kiswanti diundang hadir sebagai narasumber, seminar "Lokakarya Sehari Membangun Budaya Baca Sejak Lahir" yang berlangsung di Jakarta, Kamis (16/7).

Kiswanti mengatakan, metode terbaik memperkenalkan buku pada anak-anak agar senang membaca sebenarnya tidak perlu dengan paksaan atau terlalu sistematis. "Anak-anak akan lebih terbuka dan antusias membaca buku apabila mereka merasa senang dan tidak tertekan melakukannya," katanya.

Dia juga mengatakan, membacakan cerita dengan tidak menyelesaikannya sampai akhir dapat memancing emosional anak untuk lanjut bertanya. Hal itu sekaligus dapat mengukur tingkat antusiasme anak terhadap cerita yang dibacakan orangtuanya.

Membacakan cerita untuk anak-anak, lanjut Kiswanti, juga harus disesuaikan dengan kondisi anak agar anak juga mencermati sekaligus menikmati alur cerita. Dengan suasana membaca yang mengasyikkan, maka anak akan merasa tertarik dengan buku-buku bacaan yang lain.

"Metode lain yang saya terapkan adalah bermain dengan membuat bentuk-bentuk huruf, tujuannya untuk memancing kreativitas anak dan melatih mereka mengingat bentuk huruf-huruf itu," tutur Iswanti.

Kiswanti juga menambahkan, semua benda dapat dijadikan media untuk memperkenalkan membaca bagi anak. Dia mencontohkan, bagi ibu-ibu yang kurang mampu membelikan anaknya buku, bisa menggunakan koran bekas yang kemudian dipotong-potong gambarnya. Potongan itu lalu dikumpulkan dan dijadikan sebuah cerita untuk anak mereka.

"Dalam metode bermain ini peran ibu sangat penting, karena kreativitas ibu sangat dibutuhkan untuk membuat model atau tipe-tipe permainan sesuai yang digemari anak-anak mereka agar mereka semakin berminat untuk membaca," ujarnya. "Ibu adalah perpustakaan pertama bagi anak," tambahnya.

Tehnik Pembelajaran Sate Gambar

Oleh Suyatno

Inovasi harus tiada berhenti bagi seorang guru yang selalu maju meski berada dalam kondisi apapun. Itulah yang diharapkan dalam dunia persekolahan sehingga siswa dapat mengeluarkan potensi supernya yang membawa ke dunia kecerdasan yang sesungguhnya.

Salah satu inovasi itu adalah penggunaan teknik pembelajaran yang beraneka ragam berdasarkan metode atau prosedur yang berdimensi pendekatan tertentu. Teknik sate gambar dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran dengan metode apapun. Bagaimana sebenarnya teknik sate gambar itu?

Entri Populer