Jumat, 20 Juli 2012

Sastra Anak Masih Terpinggirkan

Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penulis yang terjun ke dunia penulisan sastra anak untuk mengembangkan tema cerita rakyat Nusantara.
"Sekarang ini tidak ada pengembangan tema dan cerita baru yang diangkat dari cerita rakyat Nusantara. Penulis hanya mengulang cerita-cerita lama dengan versi yang berbeda-beda sehingga buku bacaan anak miskin tema," kata Murti Bunanta, pendiri dan ketua Kelompok Peduli Bacaan Anak (KPBA), Jumat (20/7/2012) di Jakarta.
Ia mencontohkan, sampai saat ini ada 25 cerita Bawang Merah dan Bawang Putih dengan beragam versi. Padahal, Indonesia dengan keragaman budayanya memiliki banyak cerita rakyat yang bisa digali. KPBA sejak tahun 1987 berupaya menggali cerita rakyat Nusantara dan menerbitkannya dalam bentuk buku bacaan anak.

Rabu, 11 Juli 2012

Sikap Positif Ortu Bantu Anak Belajar

Setiap orangtua pasti ingin anaknya menjadi bintang kelas. Tetapi, harapan ini tak jarang membuat orangtua selalu menuntut anaknya untuk terus belajar sehingga tanpa disadari anak menjadi tertekan.
Studi terbaru menunjukkan, sangat penting bagi orangtua untuk memiliki sikap yang baik dan positif ketika menyuruh anak-anak mereka menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
Para peneliti mengatakan, anak-anak akan memiliki motivasi untuk mengerjakan PR jika orangtua menunjukkan sikap yang positif, mendukung dan menekankan nilai pembelajaran, daripada hanya berfokus pada penyelesaian tugas atau mendapatkan nilai yang bagus.
Temuan tersebut berdasarkan hasil pengamatan oleh para peneliti di Ben-Gurion University of the Negev, Israel, terhadap 135 anak kelas empat dan para orangtua.
"Orangtua dapat memperbaiki kompetensi dengan membiarkan anak-anak mengerjakan sendiri tugas mereka. Selain juga dengan memberikan sinyal kepada anak bahwa mereka sangat disayangi dan dikagumi, tidak peduli seberapa sukses ia dalam pelajaran Matematika atau Bahasa," kata Dr Idit Katz dan rekan dalam laporan terbaru jurnal Learning and Individual Differences.
Katz menambahkan, orangtua harus memahami lebih dahulu motivasi, sikap, dan kompetensi mereka sebelum mencoba untuk mengubah kebiasaan anak dalam mengerjakan PR.
"Sedikit penelitian formal telah dilakukan mengenai pengaruh lingkungan rumah ketika anak mengerjakan PR. Lingkungan rumah sama pentingnya dalam memberikan motivasi positif bagi anak sekolah," tambahnya.

Sumber : Kompas.com

Entri Populer